Diskusi Ustadz Nashrul Mukmin Dengan Abu Jundulloh Tentang Tahlilan

Sdr Abu Jundulloh, mari kita diskusikan dengan landasan ilmu dan refrensi segala bentuk amaliah Aswaja yang sering dibid'ah-bid'ahkan, disyirik-syirikkan, dikufur-kufurkan, disesat-sesatkan oleh segolongan kaum yang tidak sehaluan dan tidak sepemahaman dengan ASWAJA.
.
Kepada Sdr Abu Jundulloh, dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat saya persilahkan kehadirannya untuk memenuhi undangan saya ini
.
NB: No caci maki dan hujatan
==============
.
Abu Jundulloh
Apa akhy Nashrul Mukmin buta huruf tidak bisa baca komentar ana di lapak saya sebelumnya????
Ana kan sudah bilang bahwa:
"SEKARANG ANA SEDANG SIBUK."
Catet itu.....!!!
Suka • Balas • 5 jam
===========
.
Abu Jundulloh
Tapi kalau akhy Nashrul Mukmin memaksa, oke akan ana layani, tapi waktu ana sangat sempit.
Ana punya waktu sekitar 10 menit.
Tafadlol pilih topiknya, apa topik yang mau dibahas????
Suka • Balas • 5 jam
==========
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, bagaimana kalau kita membahas soal TAHLILAN.
Apakah anda tidak keberatan????
Suka • Balas • 4 • 5 jam
==========
.
Abu Jundulloh Dengan senang hati akhy
Suka • Balas • 1 • 5 jam
===========
.
Nashrul Mukmin
Baik.
Sekarang saya awali dengan beberapa pertanyaan saja.
Apa yg anda permasalahkan dalam kegiatan TAHLILAN????
Apakah pada waktu pelaksanaannya???
Apakah pada tata caranya???
Apkah pada isi bacaannya???
Apakah karena berkumpulnya????
Apakah karena shodaqoh yang dihidangkannya????
ATAU KARENA APANYA??????
Kepada Sdr Abu Jundulloh silahkan tanggapannya
Suka • Balas • 7 • 4 jam •
=================
.
Abu Jundulloh
Yang pasti semua itu tidak pernah dicontohkan oleh Rosulullah saw.
Baik waktunya, tata caranya, berkumpulnya ...dan lain lain.
Suka • Balas • 5 jam
=============
Nashrul Mukmin
Baiklah, sekarang saya akan coba mengikuti alur pemikiran anda.
Sdr Abu Jundulloh, kalau misalnya semua itu tidak pernah dicontohkan oleh Rosululloh saw, lantas apakah menjadi HARAM bila kita amalkan????
Seandainya memang HARAM:
Siapakah yang telah mengharamkannya, apakah Alloh dan Rosul-NYA kah yang telah mengharamkannya atau siapa??????
Suka • Balas • 1 • 5 jam
============
.
Abu Jundulloh
'Afwan akhy Nashrul Mukmin, waktu ana sudah habis.
Sebagaimana yang telah ana jelaskan di atas bahwa ana hanya punya waktu 10 menit.
Kapan kapan kita sambung kembali diskusi ini.
Barokallohufikum
Suka • Balas • 5 jam
===============
.
Abu Jundulloh
Assalaamu'alaikum akhy Nashrul Mukmin.....
Apakah diskusi bisa lanjutkan kembali.????
Mumpung ana ada waktu senggang walaupun hanya sedikit.
Suka • Balas • 2 jam
================
.
Nashrul Mukmin
Wa'alaikumussalaam wr wb.
Alhamdulillah Sdr Abu Jundulloh telah berkenan hadir utk melanjutkan kembali diskusi yg sempat tertunda tadi.
Dg senang hati Sdr Abu Jundulloh, walaupun dg segala keterbatasan ilmu yang saya miliki insya Alloh saya sudah siap untuk melanjutkan kembali diskusi ini.
Silahkan Saudaraku
Suka • Balas • 2 jam
===============
.
Abu Jundulloh
Syukron akhy atas kesanggupannya untuk melanjutkan diskusi ini.
Dalam komentar akhy yang jauh di atas akhy bertanya sprti ini:...
1. Apa yg anda permasalahkan dalam kegiatan TAHLILAN????
2. Apakah pada waktu pelaksanaannya???
3. Apakah pada tata caranya???
4. Apkah pada isi bacaannya???
5. Apakah karena berkumpulnya????
6. Apakah karena shodaqoh yang dihidangkannya????
7. ATAU KARENA APANYA??????
Kalau boleh ana usulkan, dari 7 pertanyaan akhy tersebut bagaimana kalau kita bahas satu persatu. Apa akhy Nashrul Mukmin tidak merasa keberatan??
Suka • Balas • 2 jam
=============
.
Nashrul Mukmin Sdr Abu Jundulloh, apapun pola yang anda tawarkan dalam diskusi ini insya Alloh saya selalu sami'na wa atho'na saja.
Poin yang mana dulu yang mau kita bahas Saudaraku???
Suka • Balas • 1 • 2 jam
=============
.
Abu Jundulloh Kita bahas poin 1 saja dulu.:
Pada poin itu akhy menanyakan begini:
1. Apa yang anda permasalahkan dalam kegiatan TAHLILAN????
JAWABAN ANA:
Yg ana permasalahkan pertama adalah soal waktu
pelaksanannya.
Mengapa pelaksanaan TAHLILAN selalu harus dilaksankan pada saat ada org mati saja, dan mengapa kok khusus hanya pada saat 1, 3, 7, 40, 100 dan 1.000 hari saja.????
Suka • Balas • 2 jam •
============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, sesungguhnya suatu kesalahan yang fatal bila ada anggapan bahwa TAHLILAN hanya dilaksanakan sebagaimana yang telah anda sebutkan di atas.
Kami Aswaja mengamalkan TAHLILAN kapan saja dan di mana saja kecuali pada tempat dan saat yg memang dilarang untuk mengamalkannya, kami Aswaja mengamalkan TAHLILAN termasuk pada hari yang ke 1, 3, 7, 40, 100 dan 1.000 atas meninggalnya seorang muslim.
Namun tidak hanya pada yang ke 1, 3, 7, 40, 100 dan 1.000 atas meninggalnya seorang muslim.saja Tahlilan kami Amalkan.
Jadi munculnya istilah PEMGKHUSUSAN tersebut sesungguhnya bukan dari Aswaja datangnya , tapi dari kelompok lain yang sengaja menisbatkan kepada Aswaja.
Suka • Balas • 1 • 2 jam
===============
.
Abu Jundulloh
Tapi faktanya mayoritas dari Aswaja mewajibkan hanya pada hari hari tersebut???
Suka • Balas • 2 jam
==============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, sesungguhnya tidak ada satupun dari ASWAJA yang menghukumi WAJIB terhadap amaliah TAHLILAN. karena mayoritas dari pengikut ASWAJA semuanya tau bahwa TAHLILAN merupkan amaliah SUNAH bukan wajib.
Amaliah TAHLILAN akan menjadi wajib bila sudah di nadzarkan sebelumnya.
Suka • Balas • 2 jam
=================
.
Abu Jundulloh
Afwan akhy Nashrul Mukmin.
Akhy bilang bahwa tahlilan bukan wajib tapi SUNAH.
Atas dasar apa akhy mengatakan tahlilan itu sunah, apakah Rosulullah saw pernah melakukannya kok disebut SUNAH????
Suka • Balas • 2 jam
============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, seblum saya jelaskan mengapa TAHLILAN dihukumi SUNAH. akan saya jelaskan dulu tentang pembagian SUNNAH.
Sunnah terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
Ada SUNNAH FI'LIYYAH
Ada SUNNAH QOULIYYAH
Ada SUNNAH TAQRIRIYAH.
Adapun TAHLILAN termasuk SUNNAH QOULIYYAH Rosululloh saw.
Suka • Balas • 1 jam
===============
.
Abu Jundulloh
Afwan akhy, ana masih agak bingung dengan pembagian SUNNAH tersebut.
Sebelum dulanjutkan coba akhy jelaskan maksud dari masing masing SUNNAH yang akhy sebutkan itu.
Suka • Balas • 1 jam
=============
.
Nashrul Mukmin
Baiklah, akan saya coba untuk menjelaskannya satu persatu maksud dari ke tiga SUNNAH tersebut.
SUNNAH FI'LIYYAH adalah seluruh perkara yang pernah dikerjakan atau dilakukan oleh Rosululloh saw.
SUNNAH QOULIYYAH adalah sesuatu yang disabdakan oleh Rosululloh saw walaupun Rosululloh saw belum ditemukan riwayat pernah mengerjakannya.
SUNNAH TAQRIRIYYAH adalah segala yang dilakukan oleh para Shohabat Nabi yang Rosululloh saw mendiamkannya sebagai tanda setuju.
Suka • Balas • 1 • 1 jam
==================
.
Abu Jundulloh
Kalau tahlilan akhy masukkan sebagai SUNNAH QOULIYYAH, memangnya sabda Nabi yang mana yang akhy maksudkan????
Suka • Balas • 1 • 1 jam
================
.
Nashrul Mukmin
Berikut ini saya kutipkan sabda Rosululloh saw yang saya maksudkan sebagai SUNNAH QOULIYYAH dalam TAHLILAN.
.
ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﻴﺖﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺫﻛﺮﺍﺳﺘﻮﺟﺐﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ
ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ)) ”
.
ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﺗﺼﺪﻗﻮﺍﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﻭﻟﻮﺑﺸﺮﺑﺔ ماﺀﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻘﺪﺭﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﺒﺄﻳﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻌﻠﻤﻮﺍﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻓﺎﺩﻋﻮ ﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﺍﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺪﻛﻢ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ
.
Bagimana Sdr Abu Jundulloh???
Suka • Balas • 1 jam
==========
.
Abu Jundulloh
Sebentar akhy, dari dua hadits yang akhy kutipkan itu tidak ada satupun kalimat yang memerintahkan untuk TAHLILAN.
Yang ada hanyalah:
Perintah untuk menolong orang yang meninggal dengan bacaan bacaan dan dzikir.
Perintah untuk shodaqoh atas nama diri sendiri dan orang yang telah meninggal
Perintah untuk membacakan ayat ayat Al-Qur'an
Perintah untuk memohonkan rohmat dan ampunan atas orang yang meninggal
Mendoakan orang yang meninggal.
PERINTAH UNTUK TAHLILANNYA MANA ?????????
Suka • Balas • 1 • 1 jam
==============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, sebelum saya jawab pertanyaan anda, berikut ini saya kutipkan beberapa amaliah yang dilakukan atau diamalkan ketika TAHLILAN, di antaranya:
1. Membaca Surat Al-Fatihah.
2. Membaca Surat Yasin.
3. Membaca Surat Al-Ikhlash.
4. Membaca Surat Al-Falaq
5. Membaca Surat An-Naas
6. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 1 sampai 5
7. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 163
8. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 255 (AyatKursi)
9. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284 sampaiakhir Surat.
10. Membaca Istighfar
11. Membaca Tahlil : لاَاِلَهَ إِلاَّ اللهُ
12. Membaca Takbir : اَللهُأَكْبَرُ
13. Membaca Tasbih : سُبْحَانَاللهِ
14. Membaca Tahmid : الْحَمْدُللهِ
15. Membaca shalawat Nabi.
16. Membaca Asma'ul Husna.
17. Membaca do'a.
Dan seluruh amaliah tersebut dalil perintahnya terangkum dalam dua hadits yang telah saya kutipkan di atas.
Suka • Balas • 1 • 1 jam
================
.
Abu Jundulloh
Oke oke oke.............
TAPI Akhy, semua itu kan tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Dalam sabdanya Rasulullah telah menngingatkan kepada kita:
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Apakah akhy mau menentang perintah Rasulullah saw????
Suka • Balas • 1 jam •
================
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh dalam hadits yang anda kutipkan terjemahnya tersebut Rosululloh saw tidak mengatakan :
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang TIDAK ADA CONTOH DARIKU maka amalan tersebut tertolak.” .
Tapi dalam hadits tersebut Rosululloh saw sangat jelas mengatakan:
"Barang siapa melakukan suatu amalan yang bukan dari ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak."
PERTANYAANNYA SEKARANG :
Seluruh bacaan dalam TAHLILAN yang telah saya kutipkan di atas kalau bukan bersumber dari ajaran Rosululloh saw lantas dari ajarannya siapa:
Apakah dari ajaran HINDU, BUDA, KRISTEN, KONG HUCU.....DLL ??????:
Suka • Balas • 4 • 29 menit •
=============
.
Abu Jundulloh
Afwan akhy, ana kira akhy tidak perlu kasar begitu dalam berkomentar.
Suka • Balas • 1 jam
=============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, saya minta maaf bila komentar saya tersebut terasa kasar, tapi saya tidak bermaksud sedikitpun untuk bersikap kasar.
Mari fokus ke topik pembahasan.
Kalau menurut anda, yang manakah yang keluar dari ajaran Rosululloh saw apa apa yang di amalkan saat TAHLILAN????
Suka • Balas • 3 • 1 jam
=============
.
Abu Jundulloh
Tapi akhy.......... dalam TAHLILAN biasanya dilakukan dengan cara berjama'ah atau rame rame, ................
Bukankah ketika meninggal anak adam semuanya terputus kecuali tiga perkara.:
1. Amal jariahnya
2. Ilmunya yang bermanfaat
3. Dan doa anaknya yang sholeh.
Apa tidak sia sia saja dengan mengerjakan secara rame rame yang orang rame tersebut bukan anak dari si mati????
Suka • Balas • 1 • 1 jam
================
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, mungkin hadits berikut ini yang anda maksudkan:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya".
[HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]
Apa benar hadits ini yang sdr Abu Jundulloh maksudkan????
Suka • Balas • 1 • 1 jam
=============
.
Abu Jundulloh
Benar akhy, dalam hadits tsb pada bagian akhir sangat jelas mengatakan:
"atau anak shaleh yang mendoakannya".
Jadi percuma ssaja ditahlilan rame rame kalau yang hadir itu bukan anak dari si mati kan????
Suka • Balas • 1 jam
===============
.
Nashrul Mukmin He he he........
Sdr Abu Jundulloh dalam hadits tersebut pada bagian akhir tertulis :
أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Anak sholih yang dimaksud dalam hadits tsb sesungguhnya tidak terbatas hanya anak kandung saja.
Suka • Balas • 1 • 1 jam
===========
.
Abu Jundulloh
Dari mana akhy bisa mengambil kesimpulan kalau ANAK SHOLIH yg dimaksud dlm hadits tsb bukan hanya anak kandung dari si mati????
Suka • Balas • 1 jam
==============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh, coba anda perhatikan potongan hadits berikut ini:
وَلَدٍ صَالِحٍ
Dalm kalimat tersebut sangat jelas menggunakan Kalimat Isim Nakiroh bukan menggunakan kalimah Isim Ma'rifat.
Yang namanya Isim Nakiroh adalah Kalimah isim menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang tidak ditentukan.
Contohnya potongan hadits tsb , anak sholih yang dimaksud tidak dapat ditentukan khusus sebagai anak kandung saja, tapi memberikan pengertian bahwa anak yang dimaksud adalah anak secara umum , bisa anak didik, bisa anak buah dll.
Suka • Balas • 4 • 1 jam
=================
.
Abu Jundulloh
Baik akhy, ana menerima penjelasan akhy.
Yang menjadi persoalan sekarang , kalau memang TAHLILAN itu bersumber dari agama, mengapa tidak ada aturan yang mengikat dalam pelaksanaannya?????
Bukankah setiap ibadah itu bersifat TAUQIF????
Suka • Balas • 1 jam
===============
.
Nashrul Mukmin
Begini Saudaraku Abu Jundulloh,
Saya sepakat dengan anda bahwa yang namanya ibadah itu bersifat TAUQIF, tapi untuk jenis ibadah yang mana dulu yang bersifat TAUQIF tersebut.
Sebab yang namanya ibadah itu sangat banyak sekali jenisnya
Suka • Balas • 1 • 1 jam
=============
.
Abu Jundulloh
Maksud Akhy Nashrul Mukmin??????
Suka • Balas • 1 jam
===========
.
Nashrul Mukmin Begini maksud saya:
Ibadah itu terbagi menjadi beberapa jenis , di antaranya:
Ada IBADAH MAHDHOH
Ada IBADAH GHOIRU MAHDHOH.
Dan IBADAH MAHDHOH terbagi lagi menjadi dua , yaitu:
IBADAH MAHDHOH MUQOYYAT
IBADAH MAHDHOH MUTHLAQOH
Saya sepakat bila ibadah itu bersifat TAUQIF khusus utk jenis IBADAH MAHDHOH MUQOYYAT saja.
Suka • Balas • 3 • 58 menit
============
.
Abu Jundulloh
Afwan akhy Nashrul Mukmin, tolong akhy jangan bikin ana bingung yaaaa.........
Kenapa kok ada istilah Mahdhoh mahdhohan segala.
Suka • Balas • 56 menit •
=============
.
Nashrul Mukmin
Sdr Abu Jundulloh , pada bagian mana dari penjelasan saya tersebut yang anda masih merasa bingung untuk memahaminya????
Suka • Balas • 55 menit
================
.
Abu Jundulloh Itu akhy, yang masalah IBADAH MAHDHOH dan GHOIRU MAHDHOH itu akhy.
Coba akhy jelaskan apa maksudnya???
Suka • Balas • 35 menit •
=================
.
Nashrul Mukmin
Baiklah . Saya akan coba jelaskan satu persatu:
Ibadah Mahdhoh Muqoyyat adalah jenis ibadah yang murni hubungannya antara hamba dengan Alloh swt.
Dan jenis ibadah ini bersifat TAUQIF/TERIKAT.
Terikat oleh:
Adanya dalil qoth'i yang memerintahkannya.
Harus ada contoh dari Rosululloh saw
Terikat dengan syarat, rukun, tata cara, tempat, jumlah dan waktu.
Adapun Ibadah Mahdhoh Muthlaqoh adalah jenis ibadah yang murni hubungannya antara hamba dengan Alloh swt yang dalam pelaksanannya harus ada dalil 'Am sebagai sandarannya.,dan dalam pelaksanaannya tidak terikat oleh: syarat, rukun, tata cara, tempat, jumlah dan waktu.
Adapun Ibadah Ghoiru Mahdhoh adalah jenis ibadah yang TIDAK murni hubungannya HANYA antara hamba dengan Alloh swt.saja, namun ada hubungannya dengan sosial kemasyarakatan.
Kemudiaan TAHLILAN itu masuk ke ranah jenis IBADAH MAHDHOH MUTHLAQOH dan GHOIRU MAHDHOH.
Suka • Balas • 2 • 46 menit
=============
.
Nashrul Mukmin
Mudah mudahan Sdr Abu Jundulloh bisa memahami uraian saya di atas.
Suka • Balas • 45 menit
=========
.
Abu Jundulloh
Tapi kenapa pelaksanannya kok harus khusu pada hari yang ke 1, 3, 7, 40, 100, dan 1.000 saat kematian seorang muslim?????
Suka • Balas • 44 menit
============
.
Nashrul Mukmin Sdr Abu Jundulloh, apa yang anda tanyakan sudah kita bahas dan sudah terjawab pada awal diskusi kita.
Silahkan anda scrol ke atas agar diskusinya tidak mengulang ke awal lagi
Suka • Balas • 2 • 43 menit
==============
.
Abu Jundulloh
Afwan akhy Nashrul Mukmin, berhubung suatu kesibukan ana harus pamit dulu dari arena ini.
BAROKALLOHU FIKUM
Batal Suka • Balas • 1 • 41 menit
============
.
Nashrul Mukmin Silahkan Sdr Abu Jundulloh, mudah mudahan anda tidak kapok berdiskusi dengan saya yang dloif dan faqir ilmu ini.
Suka • Balas • 2 • 41 menit
===============
===============
.
NB:
SELURUH Komentar selain komentar yang dari Sdr Abu Jundulloh dengan komentar saya semuanya saya hapus.
Tujuan dari penghapusan tersebut tidak ada maksud utk mengabaikan partisipasi dari para sedulur sekalian yang ikut berkomentar dalam dskusi tersebut, namun semata mata hanya untuk meringkas penulisan yang inti saja.
Harap ma’lum adanya.
.
Selanjutnya maksud dari pemostingan hasil diskusi ini demi utk menghindari terjadinya pemelintiran informasi sebagaimana yang sudah sering dilakukan oleh Sdr Abu Jundulloh pada beberapa diskusi sebelumnya.



Sumber:Ustadz Nashrul Mukmin.






0 Response to "Diskusi Ustadz Nashrul Mukmin Dengan Abu Jundulloh Tentang Tahlilan "

Powered by Blogger.