Hadist tentang Mendo'akan Orang Telah Meninggal/Tahlilan

BUKAN HANYA ANAK KANDUNG
=========================
Tidak sedikit dari temen temen Wahabi Salafi dalam upayanya untuk menolak adanya amaliah TAHLILAN dengan berdalil menggunakan hadits berikut ini:
.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
.
“Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: [1] sedekah jariyah, [2] ilmu yang diambil manfaatnya, [3] anak sholih yang mendo’akan nya.”
(HR. Muslim no. 1631)
.
Mereka berargumen bahwa bardasarkan dari hadits tersebut bahwa yang sampai doanya adalah doa dari anak yang sholih saja, bukan dari tetangga kiri kanan atau yang lainnya.
.
Padahal dalam hadits tersebut kalimat وَلَدٍ صَالِحٍ sangat begitu jelas menggunakan kalimat ISIM NAKIROH, yaitu suatu kalimat yang menunjukkan pada sesuatu secara kesatuan yang tidak ditentukan atau sesuatu yang bersifat umum.
.
Dengan penggunaan kalimat Isim Nakiroh pada kalimat WALADIN SHOOLIHIN tersebut maka dapat ditarik satu kesimpulan bahwa ANAK SHOLIH yang dimaksud dalam hadits di atas tidak terbatas hanya ANAK KANDUNG SAJA tapi ma'na bisa anak didik atau anak bani Adam yang muslim dan muslimah.
.
Hal tersebut sesuai dengan perintah Kanjeng Nabi Muhammad saw yang berbunyi:
.
وَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَة ُوَالسَّلاَم ُ: ( تَصَدَّقوُاْ عَنْ اَنـْفُـسِكُمْ وَعَنْ مَوْتاَكُمْ وَلَوْ بِشُرْبـَةِ مَاءٍ فَـاِنْ لَمْ تَـقْدِرُوْا عَلَى ذٰلِكَ فَـبِـاَيَةٍ مِنْ كِتاَبِ اللهِ فَاِنْ لَمْ تَعْلَمُوْاشَـيْـأً مِنْ كِتاَبِ اللهِ فَادْعُوْابِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ فَقَدْ وَعَدَ كُمْ بِاْلاِجَابَةِ )
.
Rasulullah saw. bersabda : bersedekahlah kamu sekalian untuk dirimu sendiri dan untuk ahli quburmu walau hanya dengan seteguk air, jika kamu sekalian tidak mampu bersedekah dengan seteguk air maka bersedekahlah dengan ayat- ayat dari kitab Allah, jika kamu tidak mengetahui/tidak mengerti sesuatu dari kitab Allah, maka berdoalah dengan memohon ampunan dan mengharap rahmat Allah, maka sesungguhnya Allah telah berjanji akan mengabulkan.
ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﻴﺖﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺫﻛﺮﺍﺳﺘﻮﺟﺐﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ
ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ))
Barang siapa menolong mayyit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir, maka Alloh memastikan surga baginya.”
(HR. ad-Darimy dan Nasa’I dari Ibnu Abbas)
.
Juga sesuai dengan Firman Alloh swt berikut ini:
.
رَبَّنَا اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ.
“Ya Tuhan kami! Berilah keampunan kepadaku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (Hari Kiamat).”
Q.S: IBRAHIM, 14:41.
.
وَالَّذِيْنَ جَاءُ وْا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالاِيْمَانِ.
.
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka itu akan berkata: Wahai Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman sebelum kami”. AL-HASYR, 59:10
.
Dengan demikian penolakan terhadap amaliah TAHLILAN dengan dalih bahwa doa yang sampai hanya doa dari anak kandungnya yang sholih saja telah gugur dengan sendirinya.
Demikian sekelumit penjelasan tentang WALADIN SHOOLIHIN AD'ULAHU .
Semoga ada manfaatnya.

Sumber






0 Response to "Hadist tentang Mendo'akan Orang Telah Meninggal/Tahlilan"

Powered by Blogger.