Memperbanyak Dzikir Menyebut Asma Allah

DZIKRULLOH MEMPERBANYAK DZIKIR MENYEBUT ASMA ALLAH. (Dalam suatu riwayat)



Qoola 'Ali bin Abi Tholib : Qultu yaa Rasulullahayyun thoriiqotin aqrobu ilallahi? Faqoola Rasullulahi: dzikrullahi.


'Ali Bin Abi Tholib berkata ; aku bertanya kepada Rasulullah, jalan /metode (thariqot) apakah yang bisa mendekatkan diri kepada Allah? Rasulullah menjawab; dzikrulloh.


Dzikrulloh yang memperjalankan diri kita agar sampai (wushul) kepada Allooh Azza wa Jalla atau jalan (tharikat/thoriqoht) mendekatkan diri kita kepada Allooh Azza wa Jalla


Banyak dzikrulloh dapat dilakukan setiap saat, setiap waktu, setiap detik , setiap detak jantung kita baik dengan berdzikir maupun bersikap dan berbuat yang tidak menyalahi satupun laranganNya atau tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits (yaitu) orang-orang yang mengingat Allooh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(QSAli Imran [3] : 191)


Jadi perbuatan kita di luar perkara syariat, wajib tujuannya untuk mendekatkan diri (taqorrub)kepada Allah swt dengan cara bersikap dan memperbanyak Menyebut Asma Allah baik itu dzikir sendiri atau dzikir berjama'ah tidak menyalahi satupun laranganNya atau tidak bertentangan dengan Al-Qur’an , Hadits, Ijma dan Qiyas.


Firman Allah Swt : SABARKANLAH DIRIMU BERSAMA KELOMPOK ORANG ORANG YG BERDOA PADA TUHAN MEREKA SIANG DAN MALAM SEMATA MATA MENGINGINKAN KERIDHOAN NYA, DAN JANGANLAH KAU JAUHKAN PANDANGANMU (dari mereka), UNTUK MENGINGINKAN KEDUNIAWIAN.(QS Alkahfi 28)


Ayat ini turun ketika Salman Al-farisi ra berdzikir bersama para shahabat, maka Allah memerintahkan Rosul Saw dan seluruh ummatnya duduk untuk menghormati orang-orang yang berdzikir.


Mereka yang mengatakan bahwa ini tidak teriwayatkan bentuk dan tata cara dzikirnya,ah..ah?ah.. tetap saja ya itu dzikir tetaplah dzikir ,,,Dzikir ya sudah jelas dzikir.., menyebut nama Allah, mengingat Allah Swt, adakah lagi ingin dicari pemahaman lain selain makna dzikir tersebut?


Dalam Shohih Muslim disebutkan, pada suatu hari Rosulalloh SAW keluar dan mendapati sejumlah sahabat sedang duduk dalam sebuah halaqoh.Melihat hal tersebut Rosulalloh SAW bertanya kepada mereka, Apa yang membuat kalian duduk di sini?


Kami duduk di sini untuk berdzikir kepada Allah dan memuji-Nyaatas hidayah dan karunia yang Dia berikan kepada kami untuk memeluk Islam, jawab mereka.


Rosulalloh SAW kembali bertanya kepada mereka dengan bersumpah,Demi Allah, apakah hanya itu yang membuat kalian duduk di sini?


Demi Allah, hanya itulah yang membuat kami duduk di sini, jawab mereka.


RosulallohSAW kemudian bersabda, Sesungguhnya sumpahku tadi bukan karena berprasangka buruk kepada kalian, akan tetapi Jibril tadi datang menemuiku dan menyampaikan bahwa Allah SWT sedang membangga-banggakan kalian kepada para malaikat.(HR Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Nasai).


Hadits di atas merupakan hadits shohih yang tidak hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim, tetapi juga oleh perawi-perawi lainnya. Dalam hadits di atas tampak jelas, sejumlah shahabat membuat halaqah di luar kebiasaan Rosulalloh SAW, dan tanpa perintah Rosulalloh SAW.


Rosulalloh SAW merasa heran dan menanyakan apa yang sedang mereka lakukan, akan tetapi beliau Rosulalloh SAW tidak marah dan tidak memperi­ngatkan mereka.Beliau menanyakan apa alasan mereka membuat halaqoh tersebut.Dan ketika ternyata alasan mereka tidak bertentangan dengan syari’at, Rosulalloh SAW mendukung mereka dan bah­kan menyatakan bahwa mereka sedang dibangga-banggakan oleh Allooh SWT.


Demikianlah Rosulalloh SAW selalu menyemangati umatnya untuk mengadakan amalan sunnah yang baik agar dapat diteladani oleh orang lain.


Orang yg berjiwa arif dan lidahnya selalu basah berdzikir kepada Alloh, mendoakan yang sesat, mendo'akan hidayah bagi orang kafir, demikian pulalah Lidah junjungan kita Baginda Rosulalloh Sholallohu'Alaihi Wasallam


Robbii.. telah bersabda Nabi Mu Nabi Muhammad Sholallohu'Alaihi Wasallam :


wafatlah para shalihin satu demi satu, hingga tersisa sampah masyarakat yang tak lagi Allah swt perdulikan apapun yg menimpa mereka. (Shohih Bukhori)


Walloohu a'lam bishowaab



Sumber: TASHOWWUF ILMU PENJAGA BATHIN DAN MANISNYA IBADAH
Powered by Blogger.