Apa itu Makrifat?

Ma’rifath / ma'rifatulloh : Adalah tujuan akhir seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala.
(salik) Yaitu masuknya seorang salik kedalam istana suci kerajaan Allah Subhanahu wata'ala. ( Wushul ilalloh Subhanahu wata'ala). sehingga dia benar benar mengetahui dengan pengetahuan langsung dari Allah Subhanahu WaTa'ala, baik tentang Tuhannya dengan segala keagungan Asma’Nya, Sifat sifat, Af’al serta DzatNya. Juga segala rahasia penciptaan mahluk diseantero jagad raya ini. Para ‘Arifiin ini tujuan dan cita cita ibadahnya jauh lebih tinggi lagi, mereka bukan hanya ingin Allah Subhanahu WaTa'ala dengan Ampunan dan keridloanNya, tapi lebih jauh mereka menginginkan kedudukan yang terdekat dengan Sang Kholiq, yaitu sebagai hamba hamba yang cinta dan dicintai oleh Allah Subhanahu WaTa'ala.

(syari'at dan Thoriqoh) kita bisa mempelajari teori dan praktek secara langsung kepada pembimbing / Guru / Mursyid, baik melalui membaca kitab-kitab /buku-buku maupun melalui pelajaran-pelajaran (ta’lim) dan pendidikan (Tarbiyah) bagi ilmu Thoriqoh. Sedangkan Haqiqoth/hakikat dan ma’rifath pada prinsipnya tidak bisa dipelajarisebagai mana Syari'ah dan Thoriqoh karena sudah menyangkut Dzauqiyah.

Haqiqoth/hakikat dan ma’rifath lebih tepatnya merupakan buah / hasil dari perjuangan panjang seorang hamba yang dengan konsisten (istiqomah) mempelajari dan menggali kandungan syari'ah dan mengamalkanya dengan ikhlas semata mata karena ingin mendapatkan ridlo dan ampunan serta cinta Allah Subhanahu WaTa'ala.

Keyakinan dalam Ilmu Ma'rifattulloh duduknya di Rahasia, disebut Kamalul Yakin atau Yakin yang sempurna. Yaitu : Yakin benar karena Allah semata ( Kontak Langsung )

Keyakinan pada tingkatan ini hanya dimiliki oleh orang yang bertaqwa dan telah dimuliakan oleh Allah Subhanahu wata'ala atau biasa disebut sebagai kekasih Allah subhanahu wata'ala atau Auliya, keyakinannya berdasarkan atas penyaksian yang terjadi dalam perjalanan Spiritual yang di perjalankan oleh Allah Subhanahu wata'ala sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala dalam Al-Qur'an.

Aku tidak menghadirkan mereka ( Iblis dan anak cucunya ) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak pula penciptaan diri mereka sendiri,dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong..
( Al-Kahfi 51 )

Penyaksian yang terjadi termasuk bertemu dengan Allah swt sebagaimana yang di isyaratkan dalam Hadist, Rosulillah Sholallohu 'Alaihi wasallam berkata :

Seseorang diantara kamu akan bercakap-cakap dengan TuhanNya tanpa ada penterjemah dan dinding yang mendindinginya.( HR. Bukhori )

Sesungguhnya ada sebagian ilmu yang diibaratkan permata yang terpendam,tidakdapat mengetahuinya kecuali Ulama Billah, Apabila mereka mengungkapkan ilmu tersebut maka tidak seorangpun yang membantahnya kecuali orang – orang yang tidak paham tentang Allah.
( Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi RA )

Perumpamaan yang agak dekat dengan masalah ini adalah : ibarat satu jenis makanan atau minuman ( misalnya nasi rawon ). Resep masakan nasi rawon yang menjelaskan bahan bahan dan cara membuat nasi rawon itu sama dengan Syari'ah. Bimbingan praktek memasak nasi rawon itu sama dengan Thoriqoh. Resep dan praktek masak nasi rawon ini bisa melalui buku dan mempraktekkan sendiri (ini thoriqoh ‘am ) sedangkan resep dan praktek serta bimbingan masak nasi rawon dengan cara kursus pada juru masak yang ahli (itu namanya Thoriqoh khusus). Makan nasi rawon dan menjelaskan rasa / enaknya ini sudah haqiqoh/hakikat dan tidak ada buku panduannya, demikian juga makan nasi rawon dan mengetahui secara detail rasa, aroma, kelebihan dan kekurangannya itu namanya ma’rifath.
Powered by Blogger.