Bersedekap Dalam Sholat Menurut Imam Madzhab

Berkata Al-hafidz Imam Nawawi : Meletakkannya dibawah dadanya dan diatas pusarnya, inilah madzhab kita yg masyhur, (madzhab Asy-Syafi'i) dan demikianlah pendapat Jumhur (terbanyak).

Dalam pendapat Madzhab Hanafi dan beberapa imam lainnya adalah menaruh kedua tangan dibawah pusar.

Menurut Madzhab Maliki boleh memilih antara
1. Menaruh kedua tangan dibawah dadanya
2. Melepaskannya kebawah dan ini pendapat Jumhur dalam madzhabnya dan yang masyhur pada mereka.

(Syarah Imam Nawawi 'Ala Shohih Muslim Juz 4 hal 114)

Bila engkau sedang sholat, jagalah hatimu.
Bila dihadapan makanan, perihala tenggorokanmu
Bila berada dirumah orang lain, jagalah matamu
Bila bersama manusia, jagalah lisanmu

Ingat dua hal dan lupakan dua hal.
Dua hal yang harus engkau ingat, Allah dan kematian
Dan dua hal yang harus engkau lupakan, ialah perbuatan baikmu terhadap orang lain dan perbuatan buruk orang lain terhadap kita sendiri
.

Ulama Madzhab Syafi'I mayoritas ummat dan jumhur ulama yg di akui dunia islam seluruh dunia perpegang Al-Qur'an, Hadits, Ijma', Qiyas.....dan idztihad.
(عليكم بسنتي و سنة الخلفاء الراشديـن الامام الشافعى وطريقة النهضيين)

1. Boleh memilih antara qoul tsani dan pindah madzhab lain dalam ke adaan mudlorot

Kedua: lebih baik taqlid pada qoul tsani. Sedangkan pindah madzhab pada waktu tertentu adalah boleh.

Dasar Pengambilan Dalil Hasyiyah ibnu Hajar ala al-adloh fi manasiki al-hajj li al-nawawi, hal. 236

وفى الملموس قولان للشافعى رحمه الله، أصحهما عند أكثر أصحابه أنه ينتقض وضؤءه وهو نصه فى أكثر كتبه. والثانى لا ينتقض وضوءه واختاره جماعة قليلة فى اصحابه والمختار الاول.

Yang ashoh dan kedua pendapat menurut kebanyakan santrinya (sahabatnya) hal itu merusakan (membatalkan) wudlunya. Pendapat itu merupakan nash dari imam syafi’i dalam kebanyakan kitabnya sedangkan pendapat kedua tidak membatalkan wudlunya dan pendapat ini dipilih oleh kelompok kecil dari santrinya. Yang muhtar (terpilih) adalah pendapat yang pertama.

Bughyatul Mustarsyiddin, 9

يجوز تقليد ملتزم مذهب الشافعى غير مذهبه أو المرجو للضرورة اى المشقة التى لا تحتمل عادة. وفى سبعة كتب مفيدة ص مانصه: واعلم أن الأصح من كلام المتأخرين كالشيخ ابن حجر وغيره أنه يجوز الإستقال من مذهب إلى مذهب من المذاهب المدوية ولو لمجرد التشهى سواء إنتقل دواما أو بعض الحادثات.

Boleh taqlid (mengikuti) bagi yang tetap yang tetap madzhab imam syafi’i pada selain madzhabnya, atau pada pendapat yang marjuh karena dhorurot. Artinya masyakot (sulit) yang tidak menjadikan kebiasaan. Dalam kitab sab’atul kutubi almufidah di jelaskan: ketahuilah sesungguhnya yang ashoh menurut pendapat ulama muta'akhirin (yang akhir-akhir) seperti Syaikh Ibnu Hajar dan lainnya. Yaitu boleh pindah madzhab kemadzhab lain dari beberapa madzhab yang telah dibukukan, meskipun hanya untuk keinginan, baik pindahnya itu untuk selamanya atau didalam sebagian kejadian.

Sab’atu Kutubi al-mustafidah, hal. 160 (belum ditulis)

الأصح أن العامى محير بين تقليد من شاء ولو مفضولا عنده مع وجود الأفضل ما لم يتتبّع الرخص، بل وإن تتبعها على ما قاله عزّ الدين عبد السلام وغيره.

Yang ashoh, sesungguhnya orang awab (al-am) boleh memilih antara mengikuti pendapat orang yang dikendaki meskipun pendapat yang diungguli disisinya, padahal ada yang lebih afdlol. Selama ia tidak berturut-turut mengikuti yang ringan (rukhsoh) bahkan meskipun berturut-turut (juga boleh ) menurut apa yang dikatakan oleh Imam Izzuddin bin ‘Abdi Salam dan lain-lainnya.

Hamisy I’anatu al-Tholibin, II: 59

وحينئذ تقليد أحد هذين القولين أولى من تقليد أبي حنيفة.

Dengan demikian, mengikuti salah satu dari dua pendapat ini lebih baik dari mengikuti madzhab abi hanifah.

Al-Fawaidu Al-Madaniyah al-Qubro

إن تقليد القول أو الوجه الضعيف في المذهب بشرطه أولى من تقليد مذهب الغير لعسر اجتماع شروطه

Mengikuti pendapat atau wajah dhoif di dalam madzhabnya dengan syarat-syaratnya, itu lebih utama dari pada mengikuti madzhab-madzhablain, karena mengumpulkan sarat-saratnya.

Jam’ur Risalatain Fi ta’addudil Jum’atain, hal. 14

القديم أيضا أن أقلهم اثنا عشر اهـ ثم إن تقليد القول القديم أولى من تقليد المخالف لأنه يحتاج أن يراعي مذهب المقلد بفتح اللام في الوضوء والغسل وبقية الشروط، وهذا يعسر على غير العارف، فالتمسك بأقوال الإمام الضعيفة أولى من الخروج إلى المذهب الآخر.

Taqlid (mengikuti) pendapat qoul qodim itu lebih baik dari pada mengikuti madzhab yang berbeda dengan (madzhabnya). Karena itu memerlukan menjaga madzab yang diikutinya. Dalam wudlu, mandi dan semua syarat-syarat. Hal ini sulit bagi selain yang mengetahui. Maka berpegang teguh kepada pendapat-pendapat imanya yang dhoif itu lebih baik dari pada keluar menuju madzhab yang lain.
Powered by Blogger.