Ciri-Ciri Orang Yang Mencintai Allah Swt

Ciri-ciri orang yg mencintai,pasti banyak mengingat dan menyebutnya dimana saja, lagi keadaan bagaimanapun tetap menyebut dan mengingatNya.

حَدَّثَنَاأَحْمَدُ بْنُ عَمْرو الْقَطِرَانِيُّ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِالزَّهْرَانِيُّ، ثنا حِبَّانُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَخِيهِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:” إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْفَلْيَذْكُرْنِي، وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي ”
المعجم الكبير للطبراني

Menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr al-Qathirani, menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi’ az-Zahrani, menceritakan kepada kami Hibban bin Ali, dari Muhammad bin Ubaydillahbin Abi Rafi’, dari saudaranya, yaitu Abdillah bin Ubaydillahbin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abi Rafi’, budak Rasulullah) berkata: Bersabda Rasulullahshallallahu ‘alayhi wa sallam, “Jika berdengungtelinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu bi khayrin man dzakaroni (Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku).
[Al-Mu'jamul Kabir lithThobroni]

إِذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّعَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
الجامع الصغير للسيوطي

Jika berdengungtelinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu man dzakaroni bi khayr (Semoga Allah menyebut orang yang menyebutkudengan kebaikan).
[Al-Jami'ush Shoghir lis Suyuthi]

فَإِن الْأذن إِنَّمَا تطن لما ورد على الرّوح من الْخَبَر الْخَيْر وَهُوَ أَن الْمُصْطَفى قد ذكر ذَلِك الْإِنْسَان بِخَير فِي الْمَلأ الْأَعْلَىفِي عَالم الْأَرْوَاح
التيسير بشرح الجامع الصغير

Imam Al Manawi berkata dalam kitab beliau, yaitu At-Taysir bi Syarh al-Jami’ush Shaghir: “Maka sesungguhnya telinga itu berdengungketika datang berita baik kepada ruh, yaitu RasulullahSAW al-Mushthofa telah menyebut orang tersebut (pemilik telinga yang berdengung) dengan kebaikan di mala-il a’la (perkumpulan atau majelis tertinggi)di alam ruh.
[At-Taysirbi Syarh al-Jami'ush Shoghir]

Hadits ini juga diriwayatkan Imam al-Bazzar dengan redaksi doa:

اللَّهُمَّاذْكُرْ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنَا بِخَيْرٍ

“Ya Allah, sebutlah dengan kebaikan orang yang menyebut kami dengan kebaikan”

Hadits seperti ini diriwayatkan oleh Imam Suyuthi, Imam ibnus Sunni, Imam Ruyani, Imam al-Bazzar,dan juga Imam Thabrani yang mana menurut beliau hadits ini Hasan. Para Imam yang dapat dipegang ini telah mencantumkan hadits-hadits seprti ini di dalam kitab-kitab mereka. Dan tak ada hadits yang menentang hadits ini. Para Imam ini telah mengajarkan kepada kita agar bershalawat kepada Nabi ketika telinga kita berdengungatau berdenging. Maka amalan ini sungguh boleh dikerjakan. Apalagi perintah shalawat itu adalah perintah umum yang boleh dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu dan tempat tertentu, seperti ketika di kakus.

Rasul menyuruh kita mengingat beliau ketika telinga kita berdengung. Salah satu keutamaan mengingat Rasul dijelaskandalam hadits qudsi dari ibnu ‘Atho-i yang dinukil dalam Mawahibul Laduniyyahkarya Imam al-Qasthalani dimana Allah berfirman:

جَعَلْتُكَذِكْرًا مِنْ ذِكْرِيْ. فَمَن ذَكَرَكَ ذَكَرَنِي

Aku telah menjadikanmu dzikir dari dzikirku, barangsiapa yang menyebutmumaka ia telah menyebutKu.

Maka barangsiapa menyebut atau mengingat Nabi Muhammad, maka ia telah mengingat Allah. Dan siapa yang mengingat Allah, maka Allah mengingat dia dan menyertainya dengan kasih-sayang-Nya sebagaimana dijelaskandalam hadits qudsi riwayat Bukhari dalam Shahihnya dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:

أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ

“Aku bersama hamba-Ku dimana pun ia mengingat-Ku dan bergerak bibirnya karena (menyebut)Aku.”

Dan juga dalam riwayat lain dari Abu Hurairah dari Rasulullah, berfirman Allah Ta’ala:

وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي،فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُفِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُفِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ

“Dan Aku bersamanyaketika mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Dan jika ia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka.”
Dan Nabi menyuruh kita untuk bersholawat atas beliau. Di antara keutamaan shalawat ini dijelaskanoleh Rasul:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ

Barangsiapa yang bersholawat atasku satu kali maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali. Barangsiapa yang bersholawat atasku sepuluh kali maka Allah bershalawat atasnya seratus kali. Barangsiapa bersholawat atasku seratus kali, maka Allah menulis diantara dua matanya: ‘bebas dari kemunafikan, dan bebas dari api neraka’ dan Allah tempatkan dia di hari qiamat bersama para syuhada. [Al-Mu'jamul Awsath dan Al-Mu'jamush Shaghir Imam Thabrani dari Anas bin Malik]

Allah bershalawat atasnya’ maksudnya Allah memberinyakesejahteraan, keselamatan dan kasih-sayang-Nya. Wallahu a’lam.

Dikutip dari sunnahrasul.com

Dalam Kitab At-Taysir bi Syarh al-Jami'ush Shaghir, Al-Manawi menyebutkan bahwa sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany diatas adalah HASAN:

وإسناد الطبراني حسن
Dan sanad hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrany (diatas) adalah HASAN.



Penulis: Ustadz Abdul Qodir Al-Busthomi III
Powered by Blogger.